Tuesday, 5 January 2016

Telat MENIKAH


"Telat MENIKAH" >>

 Kisah Menyentuh Hati
Yang belum menikah wajib tau...!!!

Aku sudah lulus dari kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus. Lamaran kepada diriku untuk menikah juga mulai berdatangan, akan tetapi aku tidak mendapatkan seorangpun yang bisa membuatku tertarik.
Kemudian kesibukan kerja dan karir memalingkan aku dari segala hal yang lain. Hingga aku sampai berumur 34 tahun.
Ketika itulah aku baru menyadari bagaimana susahnya terlambat menikah. Pada suatu hari datang seorang pemuda meminangku. Usianya lebih tua dariku 2 tahun. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi aku ikhlas menerima dirinya apa adanya.
Kami mulai menghitung rencana pernikahan. Dia meminta kepadaku photo copy KTP untuk pengurusan surat-surat pernikahan. Aku segera menyerahkan itu kepadanya.
Setelah berlalu dua hari ibunya menghubungiku melalui telepon. Beliau memintaku untuk bertemu secepat mungkin.
Aku segera menemuinya. Tiba-tiba ia mengeluarkan photo copyan KTPku. Dia bertanya kepadaku apakah tanggal lahirku yang ada di KTP itu benar?
Aku menjawab: Benar.
Lalu ia berkata: Jadi umurmu sudah mendekati usia 40 tahun?!
Aku menjawab: Usiaku sekarang tepatnya 34 tahun.
Ibunya berkata lagi: Iya, sama saja.
Usiamu sudah lewat 30 tahun.
Itu artinya kesempatanmu untuk memiliki anak sudah semakin tipis.
Sementara aku ingin sekali menimang cucu.

Dia tidak mau diam sampai ia mengakhiri proses pinangan antara diriku dengan anaknya.
Masa-masa sulit itu berlalu sampai 6 bulan. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi melaksanakan ibadah umrah bersama ayahku, supaya aku bisa menyiram kesedihan dan kekecewaanku di Baitullah.
Akupun pergi ke Mekah. Aku duduk menangis, berlutut di depan Ka’bah. Aku memohon kepada Allah supaya diberi jalan terbaik.
Setelah selesai shalat, aku melihat seorang perempuan membaca al Qur’an dengan suara yang sangat merdu.
Aku mendengarnya lagi mengulang-ulang ayat:

(وكان فضل الله عليك عظيما)
“Dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar”. (An Nisa': 113)

Air mataku menetes dengan derasnya mendengar lantunan ayat itu.
Tiba-tiba perempuan itu merangkulku ke pangkuannya.
Dan ia mulai mengulang-ulang firman Allah:

(ولسوف يعطيك ربك فترضي)
“Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas”. (Adh Dhuha: 5)

Demi Allah, seolah-olah aku baru kali itu mendengar ayat itu seumur hidupku. Pengaruhnya luar biasa, jiwaku menjadi tenang.
Setelah seluruh ritual umrah selesai, aku kembali ke Cairo. Di pesawat aku duduk di sebelah kiri ayahku, sementara disebelah kanan beliau duduk seorang pemuda.
Sesampainya pesawat di bandara, akupun turun. Di ruang tunggu aku bertemu suami salah seorang temanku. Kami bertanya kepadanya, dalam rangka apa ia datang ke bandara?
Dia menjawab bahwa ia lagi menunggu kedatangan temannya yang kembali dengan pesawat yang sama dengan yang aku tumpangi. Hanya beberapa saat, tiba-tiba temannya itu datang. Ternyata ia adalah pemuda yang duduk di kursi sebelah kanan ayahku tadi.
Selanjutnya aku berlalu dengan ayahku…..
Baru saja aku sampai di rumah dan ganti pakaian, lagi asik-asik istirahat, temanku yang suaminya tadi aku temui di bandara menelphonku. Langsung saja ia mengatakan bahwa teman suaminya yang tadi satu pesawat denganku sangat tertarik kepada diriku. Dia ingin bertemu denganku di rumah temanku tersebut malam itu juga. Alasannya, kebaikan itu perlu disegerakan.
Jantungku berdenyut sangat kencang akibat kejutan yang tidak pernah aku bayangkan ini.
Lalu aku meminta pertimbangan ayahku terhadap tawaran suami temanku itu. Beliau menyemangatiku untuk mendatanginya. Boleh jadi dengan cara itu Allah memberiku jalan keluar.
Akhirnya…..aku pun datang berkunjung ke rumah temanku itu. Hanya beberapa hari setelah itu pemuda tadi sudah datang melamarku secara resmi.
Dan hanya satu bulan setengah setelah pertemuan itu kami betul-betul sudah menjadi pasangan suami-istri.
Jantungku betul-betul mendenyutkan harapan kebahagiaan.

Kehidupanku berkeluarga dimulai dengan keoptimisan dan kebahagiaan. Aku mendapatkan seorang suami yang betul-betul sesuai dengan harapanku. Dia seorang yang sangat baik, penuh cinta, lembut, dermawan, punya akhlak yang subhanallah, ditambah lagi keluarganya yang sangat baik dan terhormat.
Namun sudah beberapa bulan berlalu belum juga ada tanda-tanda kehamilan pada diriku. Perasaanku mulai diliputi kecemasan. Apalagi usiaku waktu itu sudah memasuki 36 tahun.
Aku minta kepada suamiku untuk membawaku memeriksakan diri kepada dokter ahli kandungan. Aku khawatir kalau-kalau aku tidak bisa hamil.
Kami pergi untuk periksa ke seorang dokter yang sudah terkenal dan berpengalaman. Dia minta kepadaku untuk cek darah.
Ketika kami menerima hasil cek darah, ia berkata bahwa tidak ada perlunya aku melanjutkan pemeriksaan berikutnya, karena hasilnya sudah jelas. Langsung saja ia mengucapkan “Selamat, anda hamil!”
Hari-hari kehamilanku pun berlalu dengan selamat, sekalipun aku mengalami kesusahan yang lebih dari orang biasanya. Barangkali karena aku hamil di usia yang sudah agak berumur.
Sepanjang kehamilanku, aku tidak punya keinginan mengetahui jenis kelamin anak yang aku kandung. Karena apapun yang dikaruniakan Allah kepadaku semua adalah nikmat dan karunia-Nya.
Setiap kali aku mengadukan bahwa rasanya kandunganku ini terlalu besar, dokter itu menjawab:
Itu karena kamu hamil di usia sudah sampai 36 tahun.

Selanjutnya datanglah hari-hari yang ditunggu, hari saatnya melahirkan. Proses persalinan secara caesar berjalan dengan lancar. Setelah aku sadar, dokter masuk ke kamarku dengan senyuman mengambang di wajahnya sambil bertanya tentang jenis kelamin anak yang aku harapkan. Aku menjawab bahwa aku hanya mendambakan karunia Allah. Tidak penting bagiku jenis kelaminnya. Laki-laki atau perempuan akan aku sambut dengan beribu syukur.
Aku dikagetkan dengan pernyataannya:
“Jadi bagaimana pendapatmu kalau kamu memperoleh Hasan, Husen dan Fatimah sekaligus?
Aku tidak paham apa gerangan yang ia bicarakan. Dengan penuh penasaran aku bertanya apa yang ia maksudkan?
Lalu ia menjawab sambil menenangkan ku supaya jangan kaget dan histeris bahwa Allah telah mengaruniaku 3 orang anak sekaligus. 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Seolah-olah Allah berkeinginan memberiku 3 orang anak sekaligus untuk mengejar ketinggalanku dan ketuaan umurku.
Sebenarnya dokter itu tahu kalau aku mengandung anak kembar 3, tapi ia tidak ingin menyampaikan hal itu kepadaku supaya aku tidak merasa cemas menjalani masa-masa kehamilanku.
Lantas aku menangis sambil mengulang-ulang ayat Allah:
(ولسوف يعطيك ربك فترضى)
“Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas”. (Adh Dhuha: 5)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
(وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا )
“Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami…” (Ath Thur: 48)

Bacalah ayat ini penuh tadabbur dan penghayatan, terus berdoalah dengan hati penuh yakin bahwa Allah tidak pernah dan tidak akan pernah menelantarkanmu. Bila artikel ini ada manfaatnya silahkan di-share. [Dikutip dari: Cirebon Tanpa Pacaran]

Friday, 1 January 2016

KUE KERING



KUE KERING
cara membuat kue kering beras

Bahan – Bahan Membuat Kue Kering Tepung Beras :
Gula halus 250 gram
Margarin 300 gram
Telur 2 butir
Tepung beras 250 gram
Tepung terigu 300 gram
Kulit jeruk lemon 2 sdt
Air jeruk lemon 2 sdt
Rice crispy 50 gram ( remas – remas )
Bahan – Bahan Membuat Glasur Jeruk :
Putih telur 1 buah
Air jeruk 2 sdt
Tepung gula 200 gram
Essen lemon  ¼  sdt
Pewarna makanan kuning 6 tetes
Cara Membuat Kue Kering Tepung Beras :
Membuat Glasur : Kocok telur sampai mengembang. Masukkan gula dan air jeruk sambil adonan terus dikocok. Tambahkan essen lemon dan pewarna. Aduk – aduk sampai rata.
Membuat Kue Kering Tepung Beras : Kocok margarin dan gula halus kurang lebih sampai 30 menit Masukkan telur lalu kocok rata. Tambahkan tepung beras dan tepung terigu. Aduk – aduk sampai rata.
Masukkan kulit jeruk , air jeruk , dan rice crispy. Aduk dan pastikan semua adonan sudah tercampur rata. Giling adonan dengan ketebalan  ½  - 1 cm. Bentuk oval dan letakkan pada Loyang yang diolesi margarin
Panggang adonan selama 30 menit sampai matang. Angkat. Olesi bagian atas kue dengan gluser. Tunggu sampai kering. Sajikan.




Kue Kering Kelapa
 Kering Kelapa Tepung Beras
Cara membuat Kering Kelapa Tepung Beras, resep kue :

Kocok margarin dan gula tepung 30 detik. Tambahkan kuning telur. Kocok rata.
Masukkan kelapa parut. Aduk rata.
Tambahkan tepung beras, tepung maizena, tepung terigu, dan garam sambil diayak dan diaduk rata.
Tuangkan susu cair. Aduk rata.
Giling tipis. Cetak. Letakan di loyang yang dioles margarin. Oles kuning telur. Tabur gula pasir kasar.
Oven 30 menit dengan suhu 150 derajat Celsius.
Untuk 425 gram


Bahan-bahan dan bumbu-bumbu dalam resep kue Kering Kelapa Tepung Beras diatas adalah sebagai berikut :
175 gram margarin
100 gram gula tepung
1 kuning telur
100 gram kelapa parut kasar, disangrai 20 menit, ditimbang 50 gram
150 gram tepung beras, disangrai 10 menit, ditimbang 137 gram
50 gram tepung maizena
25 gram tepung terigu protein rendah
1/4 sendok teh garam
1 sendok makan susu cair
2 kuning telur untuk olesan
25 gram gula pasir kasar untuk taburan




KUE CUCUR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8zBXdu9l6dZ2XjEHv2bEQZf5OkaL0yWlwiqdWlMokxtrXeg7kejS3aFzn5p5AmDlNjOSGxDp6lHchouHyKCBKLVG_N79PNdm39acxS77z6x_nhKDpX2AbD49Bu7u8CGnsdSC4SYC2rDtj/s1600/kue+cucur.png
Bentuknya bulat dan rasanya manis, itulah dia kue cucur. Bagi masyarakat timur kue ini sering dijadikan sebagai sajian khusus di pesta pernikahan. Bahan utamanya adalah tepung beras dan juga gula merah yang menjadi penyebab warna merahnya.
Tips
Minyak yang digunakan dalam membuat kue kering goreng ini harus betul-betul panas agar adonan dapat mengembang dan juga berserat.
Jika minyak sudah mulai terlihat berkurang, maka tambahkan sebanyak seperti diawal.
Setiap kali akan menuangkan adonan kuenya, maka hendaknya minya dipanaskan lagi hingga beberapa detik saja. Ini dilakukan setiap kali ingin menuang adonan baru.
Pastikan mengaduk adonan yang ada di wadah sebelum mengambilnya agar tidak mengendap dan rasanya semua tetap sama.
Bahan-bahan:
230 ml air
2 lbr daun dari daun pandan wangi yang ukurannya kecil
125 grm gula jawa merah
125 grm tepung dari tepung beras
1/4 sdt garam makan
30 grm tepung trigu jenis protein sedang
Cara membuat:
Awali dengan mendidihkan air bersih bersama gula merah yang ditambah dengan daun pandan hingga gula larut sempurna. Selanjutnya saring lalu simpan sampai terasa hangat kuku.
Berikutnya campurkan bahan dari tepung beras bersama dengan tepung terigu dan juga garam. Selanjutnya tuang larutan dari gula yang telah dibuat tadi sedikit demi sedikit sambil terus diuleni. Setelah adonan kue Cucur terlihat kental, keplok-keplok selama kurang lebih 30 menit sambil terus tambahkan larutan gula sedikit hingga habis semua. Nah, tinggal diamkan hingga 40 menit.
Terakhir tinggal goreng dengan terlebih dahulu panaskan sebanyak 4 sendok makan minyak goreng dalam wajan yang berbentuk cekung kecil, biasanya banyak dijual di pasar tradisional anda bisa mencarinya. Nah, tinggal tuang adonan cucurnya. Agar tampak mengembang maka tinggal siram-siram dengan minyak panas yang ada di sampingnya hingga terlihat mengembang dan tampak berserat layaknya kalau anda membuat telur dadar kan umumnya disiram-siram agar bagian atasnya juga matang dan mengembang.
Saat digoreng lakukan ini juga : Tusuk bagian tengahnya kue goreng ini dengan menggunakan tusuk gigi atau lidi sambil terus diputar-putar agar adonan yang masih mentah atau kurang matang dapat keluar dan bisa disiram-siram hingga matang. Dan untuk kematangan sempurna tinggal dibalik sebentar lalu Angkat.
KUE TEPUNG BERAS KERING
RESEP KUE KERING TEPUNG BERAS
Bahan :
- Sebanyak 150 gram margarin -
- Sebanyak 125 gram tepung gula -
- Sebanyak 1 butir telur, dikocok lepas -
- Sebanyak 175 gram tepung terigu -
- Sebanyak 125 gram tepung beras -
- Sebanyak 1 sdt air jeruk lemon -
- Sebanyak 1 sdt kulit jeruk lemon -
- Sebanyak 25 gram rice crispy, diremas-remas -

Glasur Jeruk :

- Sebanyak 1/2 putih telur -
- Sebanyak 100 gram tepung gula -
- Sebanyak 1 sdt air jeruk -
- Sebanyak 3 tetes warna kuning -
- Sebanyak 1/8 sdt esen lemon -

Cara Membuat Kue Tepung Beras Kering :


1.      Langkah yang pertama, Kocok margarin dan juga tepung gula selama 30 menit. Masukkan telor, kocok rata. 
2.      Selanjutnya, Tambahkan tepung terigu dan tepung beras. Aduk sampai rata.
3.      Berikutnya, Masukkan air buah jeruk dan juga kulit buah jeruk. Aduk kembali.
4.      Tambahkan rice crispy. Aduk sampai rata.
5.      Giling adonan setebal 1/2 cm. Cetak oval. Oven 30 menit hingga jadi matang.
6.      Hias dengan glasur buah jeruk. 
7.      Glasur: kocok putih telor hingga menjadi setengah mengembang. Masukkan tepung gula dan juga air buah jeruk, seraya terus dikocok mengambang. Tambahkan pewarna kuning dan juga esen lemon. Aduk rata.

Untuk 500 gram





























KUE MATAHARAI
resep kue kering tepung beras
Bahan Kue Kering Tepung Beras Matahari

1/2 kg tepung beras
3sdm tepung terigu
air kapur
air secukupnya
1/4 kg gula pasir
minyak untuk menggoreng
Cara Membuat Kue Tepung beras
resep kue kering tepung berasSetelah memastikan semua bahan resep kue kering tepung beras siap saatnya memulia langkah pertama. Campur telur dan gula kocok mengunakan garpu. Selanjutnya Masukkan tepung beras, terigu,air kapur dan tuang air sedikit demi sedikir sambil terus di aduk, buat adonan sampai encer. Setelah adonan kue beras untuk kue matahari siap masukan adonan dengan cara mencelupkan cetakan matahari tidak sampi tenggelam,lalu masukkan ke penggorengan dengan minyak yang sudah panas. Saat sudah setengah matang goyang cetakan sampai adonan yang menempel di cetakan terlepas,goreng sampai kuning ke emasan. Lakukan secara berulang sampai habis. Terakhir angkat dan angin2kan sebentar sebelum di sajikan